Babinsa Koramil 11/Mirit Dirikan Rumah Burung Hantu (RUBUHA)
KODIM 0709/KEBUMEN. Hama tikus seringkali menjadi momok parapetani khususnya yang tengah menanam padi Karena adanya hama tikus tersebut membuat panen gagal atau berkurang dari yang ditargetkan. Selama ini para petani kesulitan untuk mengatasi permasalahan ini karena minimnya masalah musuh alami. Burung hantu merupakan musuh alami paratikus. Sangat efektif menekan pengerahan para tikus di waktu malam hari. Kecepatan terbang burung hantu dan ketajaman matanya membuat para tikus tersembunyi dan tidak memakan padi.
Dalam kesempatan ini PPL Pertanian Kec. Bonorowo Ibu Retno SP dalam pengarahan menyampaikan saat ini jumlah burung hantu semakin lama semakin berkurang hal ini tidak lain karena banyaknya orang yang memburunya. Burung hantu sering di buru untuk dijadikan binatang peliharaan, ada pula memburunya untuk diperjualbelikan. Inilah yang membuat jumlah burung hantu semakin berkurang dan jumlah tikus sawah pun semakin meningkat. Setidaknya dalam sehari burung hantu bisa memangsa sekitar 6 hingga 7 ekor tikus. Jika jumlah burung hantu semakin banyak maka akan semakin banyak pula jumlah tikus yang diburu oleh burung hantu.
Babinsa desa Mrentul Sertu Nurhadi mendorong para petani untuk diberikan pelatihan mengembang biakan burung hantu di sekitar lahan penanaman padi. Seperti halnya bertempat di desa Mrentul Rt/Rw01/01 Kec. Bonorowo pada hari Minggu (29/3) telah dilaksanakan pembuatan/pendirian rumah burung hantu. Acara tersebut dihadiri oleh PPL pertanian, Gapoktan, tokoh masyarakat dan petani setempat. Para petani mendukung dengan baik acara tersebut karena mengingat besar sekali manfaatnya yang diperoleh dengan adanya rumah burung hantu. Yaitu hama tikus semakin berkurang hasil pertanian lebih meningkat. (https://www.kodim0709.com).