Kodim 0709/Kebumen Kembangkan Teknologi Manfaatkan Jerami Sawah

Kodim 0709/Kebumen Kembangkan Teknologi Manfaatkan Jerami Sawah

Kodim 0709/Kebumen Kembangkan Teknologi Manfaatkan Jerami Sawah

KODIM 0709/KEBUMEN – Kegiatan ini merupakan kerjasama Distannak Kab. Kebumen, Kodim 0709/Kebumen, UPT Dinas pertanian dan petani sebagai pengelola lahan Demplot sebagai penunjang program swasembada pangan sekaligus memberikan motivasi bagi para petani penggarap sawah dalam partisipasinya untuk pencapaian swasembada pangan.

Kodim 0709/Kebumen yang pelaksanaannya dimulai sejak awal April 2015 hingga sekarang, tujuan kegiatan demplot adalah mengenalkan teknologi pertanian yang berorientasi peningkatan produksi padi sawah, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus kesuburan lahan sawah dapat dijaga secara berkelanjutan.

Pemerintah sedangkan mencanangkan swasembada pangan sebanyak 10 juta ton pada 2014. maka ini bisa masuk salah satu program yang bisa membantu pemerintah dalam rangka mendukung ketahanan pangan selama ini,” Peltu Supriyo, Anggota Kodim 0709/Kebumen langsung memimpin kegiatan pengembangan pada kegiatan demplot padi sawah di Desa Purbowangi Kec. Buayan Kab. Kebumen, Senin (27/4/15).

Tujuan upaya pengembangan Demplot supaya masyarakat Kebumen tahu kondisi partisipasi kegiatan masyarakat dalam rangka mensukseskan program pemerintah. “Saya sengaja mengundang dari berbagai komponen masyarakat, supaya mereka tahu program demplot ini secara detail. Program demplot ini, lanjut dia, bisa diadopsi dan masuk program swasembada pangan untuk dilaksanakan di seluruh Koramil jajaran Kodim 0709/Kebumen. Sehingga panen melimpah di mana-mana dan tercapai swasembada pangan. “Itu sebabnya saya perlu membahas bersama Dinas terkait terutama agar tidak membeli harga gabah dari petani di bawah ketentuan, justru lebih tinggi dan harus mau membelinya. Supaya program swasembada ini tercapai,” ujar Peltu Supriyo.

Baca juga   Jalin Sinergitas, Babinsa Pecarikan Komsos Dengan Perangkat Desa

Terkait teknologi yang diterapkan pada demplot ini didasari oleh faktor penurunan kesuburan tanah yang sangat berpengaruh terhadap hasil panen para petani. Kesuburan tanah aktual sangat jauh berbeda jika disbanding beberapa dasarwarsa. “Pola tanam monokultur atau padi saja dengan teknik penanaman yang tidak konservatif telah memicu terjadinya penurunan kandungan C-organik tanah. Paket teknologi yang dirakit dan dikembangkan dengan memanfaatkan jerami sebagai bahan baku dalam pembuatan kompos dan mengembalikannya ke sawah. Sehingga secara bertahap kandungan C-organik dalam tanah akan dapat dinaikkan,” imbuhnya.

Konsep penerapan paket teknologi adalah Leisa (low external input of sustainable agriculture mengembalikan jerami yang sudah dikomposkan ke lahan sawah sehingga memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta tampilan pertumbuhan tanaman maupun perkembangan tanaman. “Sudah terbukti pemanfaatan teknologi ini dapat meningkatan produksi panen padi berkisar 8,7 ton per hektar dari sebelumnya 5,5 ton per hektar,” pungkasnya. (http:kodim0709.com).