Danrem 072/Pamungkas Tinjau Pembangunan Pagar Batas Lapbak TNI AD Kebumen
KODIM 0709/KEBUMEN – Secara persuasif melalui berbagai kegiatan pembinaan teritorial (BINTER) dan berbagai upaya terus dilakukan TNI guna mencegah insiden di tengah latihan. Salah satunya adalah penyediaan lapangan tempat latihan menembak (Lapbak). Lapangan tembak tersebut secara rutin selalu dilakukan pemeriksaan oleh Babinsa Kodim 0709/Kebumen, guna memastikan wilayah tersebut masih aman saat digunakan. Sebagaimana yang telah dilakukan Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, Selasa (30/6/15).
Dalam peninjauannya di lapangan tembak hingga tempat pembangunan pagar batas tanah area uji coba menembak senjata di wilayah Ambal Kebumen, daerah tersebut sering digunakan latihan menembak dengan senjata berat baik yang dilakukan Satbanpur maupun dilakukan Penerbad.
“Pembangunan pagar pembatas telah dilakukan sejak 2013 lalu hingga sekarang dan sudah mencapai panjang 23 Km yang melintas pada tiga wilayah kecamatan Ambal, Mirit, dan Buluspesantren atau yang sering kita kenal dengan nama wilayah Urutsewu,” kata Mulyono, kemarin.
Dari hasil peninjauan kemarin rombongan dikejutkan oleh penemuan adanya perusakan terhadap patok pagar batas sebagai tanda batas area latihan menembak agar saat pelaksanaan menembak masyarakat aman, perusakan terhadap patok pembatas tersebut terletak di Desa Ayamputih Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen. Menurut Mulyono, proses pembangunan pemagaran batas area lapangan tembak, memang tidak mudah. Hal ini disebabkan, warga sekitar masih belum mau menerima bahkan cenderung ada yang menolak, bahkan sampai merobohkan pagar batas tersebut.
“Padahal, pagar pembatas untuk melindungi warga sekitar ketika ada latihan yang dilakukan personel TNI,” katanya.
Tidak hanya sebatas merobohkan patok tetapi warga juga melakukan pengurugan galian tanah yang disiapkan untuk pondasi pemagaran hal ini telah diduga bahwa patok pembatas tersebut dirusak warga sekitar tanggal 22 Juni lalu. Temuan tersebut telah ditindaklanjuti dan telah dilaporkan ke pihak Kepolisian setempat untuk penyidikan lebih lanjut. “Setiap kali latihan dilaksanakan, kami selalu memasang tanda, agar warga tidak memasuk ke area latihan dan memang kami tidak perbolehkan, mengingat resiko dan berbahaya untuk keselamatan warga dan jika ada yang nekat menerobos masuk, maka bisa berakibat fatal dan tak dapat dipungkiri insidenpun akan terjadi,” ingatnya. Tujuan pemagaran aset tersebut, untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat sekitar.