Kodim 0709/Kebumen Berikan Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme

Kodim 0709/Kebumen Berikan Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme
KEBUMEN – Komandan Kodim 0709/Kebumen Letkol Inf Eduar Hendri S.I.P., diwakili Perwira Seksi Intelejen (Pasi intel) Kapten Inf Budi Riyanto memberikan Sosialisasi Pencegahan Radikalisme kepada Ibu-ibu organisasi Muslimat Nahdatul Ulama dan Organisasi Aisyiyah Muhamadiyah di Aula hotel Mexolie Kebumen, Prov Jawatengah. Kamis (13/10/22)
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Pasi intel Kodim 0709/Kebumen Kapten Inf Budi Riyanto, Kabid (P3A) Dinas Sosial Kabupaten Kebumen Marlina Indrianingrum S.Km, M.Kes, Sekretaris Bakes Kesbangpol Kabupaten Kebumen Sri Mulyani S.E, M.M, Para pimpinan anak cabang Muslimat NU dan Pimpinan daerah Aisyiyah se- jajaran Kecamatan Kebumen.
Kegiatan yang dibuka oleh Kabid P3A Dinas Sosial Kabupaten Kebumen Marlina Indrianingrum S.Km, M.Kes., mengatakan, “Pencegahan paham Radikalisme dan terorisme dari upaya terkecil yaitu di awali dengan penguatan ketahanan keluarga. pembinaan pengasuhan anak secara baik dan selalu diawasi oleh orang tua dan di berikan bekal agama serta pendidikan akhlak yang mulia maka dapat menghindarkan anak dari paham yang menyimpang, “tuturnya.
Sementara pada Pemberian Materi pencegahan Radikalisme dan terorisme Pasi intel kodim 0709/Kebumen Kapten Inf Budi Riyanto menjelaskan bahwa tujuan dilakukannya sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman dan penjelasan kepada peserta sosialisasi, agar dapat mencegah paham radikal dan terorisme yang kemungkinan di daerahnya.
“Pengaruh paham radikalisme dan terorisme yang saat ini menjadi suatu ancaman serius bagi bangsa dan negara. Sehingga perlu adanya pemahaman dan menumbuhkan kesadaran dari seluruh komponen bangsa Indonesia akan bahaya tersebut, ‘tuturnya.
Lebih lanjut Pasi intel mengatakan, bahwa radikal terorisme yang tersebar secara masif, baik langsung maupun tidak langsung seperti penggunaan media online, menjadi titik rawan bahaya bagi individu maupun kelompok yang tengah dalam proses radikalisasi. Proses ini dapat terjadi pada seseorang yang tengah mencari jati diri, memiliki pemahaman ilmu yang kurang mendalam dan membuka diri pada ide-ide tertentu, tak terkecuali radikalisme.
“Tak dapat dipungkiri pesat nya pekembangan teknologi media sosial juga dapat mempengaruhi para generasi muda akan membawa dampak negatif, jika tidak dapat menyaringnya. melalui medsos juga kemungkinan akan masuk informasi yang bisa menyesatkan serta dapat menimbulkan dampak pengaruh radikalisme dan konflik yang merusak keharmonisan agama, suku, ras dan etnis, “imbuhnya.
Pasi intel berharap agar peran orang tua untuk mengawasi Putra-putrinya merupakan upaya paling mendasar dalam membimbing anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam kelompok radikal. Selain itu dengan didukung pendidikan umum di sekolah serta dibekali pendidikan agama di lingkungan keluarga maka dapat menghindarkan anak terpengaruh dari paham radikal dan terorisme tersebut. (Pendim)